Berikut
Profil 15 Tokoh Indonesia Yang Berani Merubah Indonesia.
Mereka
adalah orang-orang besar pada jamannya.
Para pembebas yang berjuang membebaskan bangsanya dan untuk satu cita - cita.
“Indonesia Merdeka”
Sewaktu
Mereka muda, berumur dibawah 30 bahkan 20 tahun, mereka telah berani keluar
dari zona nyaman mereka dan berjuang untuk Indonesia.
Mereka
di jamannya seharusnya bisa saja duduk manis di belakang meja, kaya raya, dan
menjadi pegawai Belanda karena gelar bangsawan dan pendidikannya.
Terima
kasihku pada kalian yang telah memperjuangkan Indonesia.
Semoga ini bisa
menjadi inspirasi dan refleksi bagi kita pemuda-pemudi penerus kebangkitan
INDONESIA.
1. Dr.Soetomo (TL : 30 Juli 1888)
Pada umur 20
tahun, Dokter Sutomo (TL : 30 Juli 1888) mendirikan Budi Utomo (BU), organisasi
modern pertama di Indonesi tanggal 20 Mei 1908 yang menjadi cikal bakal
bertumbuhnya organisasi pergerakan kemerdekaan Indonesia.
2. Ki Hadjar Dewantara (TL: 2 Mei 1889)
Suwardi
Suryaningrat atau Ki Hadjar Dewantara adalah aktivis pergerakan kemerdekaan
Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi
Indonesia pada zaman penjajahan Belanda.
Pada umur 19 tahun, ia aktif di BU. Menjadi inisiator Kongres pertama BU di Yogyakarta. Di BU menjabat seksi propaganda untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama Jawa) mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Pada umur 23 tahun bersama Dr. Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker, membentuk Indische Partij, partai politik pertama di Hindia Belanda, berdiri tanggal 25 Desember 1912. Pada umur 24 diasingkan di belanda dan ikut memberi pengaruh besar pada Indische Vereeniging (yang Nantinya berubah manjdi Perhimpunan Indonesia. Pada umur 30 mendirikan pada tanggal 3 Juli 1922: Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.
Pada umur 19 tahun, ia aktif di BU. Menjadi inisiator Kongres pertama BU di Yogyakarta. Di BU menjabat seksi propaganda untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama Jawa) mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Pada umur 23 tahun bersama Dr. Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker, membentuk Indische Partij, partai politik pertama di Hindia Belanda, berdiri tanggal 25 Desember 1912. Pada umur 24 diasingkan di belanda dan ikut memberi pengaruh besar pada Indische Vereeniging (yang Nantinya berubah manjdi Perhimpunan Indonesia. Pada umur 30 mendirikan pada tanggal 3 Juli 1922: Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.
3. Dr. Cipto Mangunkusumo (TL :
1886)
Sejak berumur 21
tahun (1907) aktif menulis di De Locomotief. Tulisannya berisi kritikan
hubungan feodal maupun kolonial yang dianggapnya sebagai sumber penderitaan
rakyat, dan diskriminasi ras.Pada umur 22 tahun aktif di BU, namun akhirnya
keluar dan membentuk Indische Partij dan mendirikan Komite Bumi Putra, seuatu
komite yang mengkritik Belanda yang memperingati 100 tahun kemerdekaannya dari
Perancis secara mewah dibawah penderitaan masyarakat Indonesia. Bersama Suwardi
Suryaningrat yang berjudul “Als Ik Nederlands Was” (Andaikan Saya Seorang
Belanda) yang akhirnya membawa mereka ke pengasingan.
4. Kyai Haji Mohammad Hasyim
Asy'arie (TL :10 April 1875)
Ketika berumur 24
tahun (1899), mendirikan Pesantren Tebu Ireng, yang kelak menjadi pesantren
terbesar dan terpenting di Jawa pada abad 20. Dusun Tebuireng sendiri
sebelumnya dikenal sebagai sarang perjudian, perampokan, pencurian, pelacuran
dan perilaku negatif lainnya. Namun sejak kedatangannya secara bertahap pola
kehidupan masyarakat berubah.
Dalam
perkembangannya beliau menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama
(NU), yang di gerakan bawah tanahnya ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
5. Sutan Syahrir (TL :5 Maret
1909)
Ketika berumur 18 tahun, tepatnya
20 Februari 1927, Syahrir termasuk dalam sepuluh orang penggagas pendirian
himpunan pemuda nasionalis, Jong Indonesie. Perhimpunan itu kemudian menjadi
Pemuda Indonesia yang menjadi inspirator Kongres Pemuda Indonesia. Kongres
mencetuskan Sumpah Pemuda pada 1928. Syahrir juga aktif dalam Perhimpunan
Indonesia (PI) yang ketika itu dipimpin oleh Mohammad Hatta.
Ketika umur 22 (1931) bergabung
dalam organisasi Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru).
Ketika berumur 25
(1934), bersama Hatta dibuang pemerintah kolonial ke Boven Digul. Hampir
setahun dalam kawasan malaria di Papua itu, Hatta dan Syahrir dipindahkan ke
Banda Neira untuk menjalani masa pembuangan selama enam tahun.
Ketika berumur 34
tahun. Pada masa penjajahan jepang, Syahrir membangun jaringan gerakan bawah
tanah anti-fasis dan ikut mendesak Soekarno dan Hatta untuk memproklamasikan
kemerdekaan pada ketika Jepang sudah menyerah.
6. Sugondo Djojopuspito (TL : 22 Februari 1904)
Pada umur 22
tahun, lewat PPI (Persatuan Pemuda Indonesia) menjadi salah satu inisiator
Kongres Pemuda I tahun 1926.
Pada umur 24 tahun menjadi pada Konggres Pemuda II 1928, Sugondo terpilih jadi Ketua Konggres atas persetujuan Drs.Mohammad Hatta sebagai ketua PPI di Negeri Belanda dan Ir. Sukarno di Bandung.
Pada umur 24 tahun menjadi pada Konggres Pemuda II 1928, Sugondo terpilih jadi Ketua Konggres atas persetujuan Drs.Mohammad Hatta sebagai ketua PPI di Negeri Belanda dan Ir. Sukarno di Bandung.
7. Prof. Muhammad Yamin, SH (TL : 24 Agustus 1903)
Pada umur 25
tahun, Moehammad Yamin, memberikan sebuah pidato tentang arti dan hubungan
persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat
persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Yang setelah itu menjadi sebuah sumpah bersama, SUMPAH PEMUDA : satu nusa, satu
bangsa, dan satu bahasa.
8. Mohammad Hatta (TL:12 Agustus
1902)
Saat berusia 15 tahun,
merintis karir sebagai aktivis organisasi di Jong Sumatranen Bond (JSB) Cabang
Padang dan menjadi ketua Jong Sematera, pada umur 16 Tahun (1918-1921). Pada
umur 19 tahun, Hatta mengawali karir pergerakannya di Indische Vereeniging yang
nantinya menjadi PI pada 19 Februari 1922.
Pada umur 21 tahun
(Januari 1925), Indische Vereeniging berubah menjadi Perhimpunan Indonesia
(PI). Dan dalam organisasi ini Bung Hatta bertindak sebagai Pemimpinnya.
9. Ir. Soekarno (TL : 6 Juni 1901)
Pada usia 14 tahun
belajar pada HOS Tjokroaminoto yang saat itu menjadi pemimpin Sarekat Islam
(SI),
Pada umur 24 Tahun ,Saat di Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.
Pada umur 24 Tahun ,Saat di Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.
Dengan pengalaman
dan diskusi dengan para aktivis sebelumnya, Pada umur 25 tahun (1926), Soekarno
mendirikan Algemene Studie Club di Bandung.Pada umur 26 tahun mendirikan Partai
Nasional Indonesia yang didirikan tahun 1927. Sama dengan SI dan Indische
Partij, Partai politik yang didirikannya tidak berkerjasama dengan Belanda.
10. Sukarni (TL:14 Juli 1916)
Pada umur 14 tahun
masuk menjadi anggota Perhimpunan Indonesia Muda tahun 1930. Pada umur 18 tahun
(1934) Sukarni menjadi Ketua Pengurus Besar Indonesia Muda, yang mulai
dicurigai Belanda sebagai anak organisasi pemuda militan.
Pada tahun 1943,
bersama Chairul Saleh, dia memimpin Asrama Pemuda di Menteng 31. tempat
menggembleng para pemuda untuk berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Bersama
Chaerul Saleh, dan Wikana, mereka bertugas menculik Soekarno dan Hatta ke
rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
11. Tan Malaka (TL: 19 Februari 1896)
Pada
umur 23 tahun (1919) mulai aktif di ISDV- Indies Social Democratic Association,
dan mulai membuat artikel-artikel yang menyerang Belanda dan menumbuhkan
semangat pemuda melawan ketidakadilan penjajah.
Pada umur 25 tahun (1921), ia pergi ke Semarang dan bertemu dengan Semaun dan mulai terjun ke kancah politik Partai Komunis Indonesia (PKI) dan pada konggres 25 Desember 1921, Tan Malaka diangkat sebagai pimpinan partai.
12. Jenderal besar tni anumerta soedirman (TL : 24 januari 1916)
Pada umur 25 tahun (1921), ia pergi ke Semarang dan bertemu dengan Semaun dan mulai terjun ke kancah politik Partai Komunis Indonesia (PKI) dan pada konggres 25 Desember 1921, Tan Malaka diangkat sebagai pimpinan partai.
12. Jenderal besar tni anumerta soedirman (TL : 24 januari 1916)
masuk manjadi
tentara pembela tanah air (peta) ketika berumur 26 tahun, dan ketika berumur 29
tahun , tanggal 18 desember 1945 ia di lantik oleh presiden dengan pangkat
jenderal. Sejak itu tkr tumbuh menjadi tentara nasional indonesia (tni).
Sewaktu belanda melancarkan agresi militer ii, jendral sudirman sedang sakit,
tetapi menolak saran presiden untuk tetap tinggal didalam kota. Kurang lebih
tujuh bulan ia mempimpim perang gerilya di hutan-hutan dan gunung-gunung.
Banyak penderitaan yang dialaminya terutama penyakitnya sering kambuh dan tidak
tersedianya obat-obatan.
13. Raden adjeng kartini (TL : 21 april 1879)
Sejak umur 18
tahun, kartini mulai mengibarkan semangat emansipasinya lewat
tulisan-tulisannya dan mengajarkan pendidikan wanita di sekitarnya.
Pada tahun 1903,
ketika berumur 24 tahun mendirikan sekolah wanita. 17 september 1904, kartini
meninggal pada usia 25 tahun. Berkat kegigihannya , kemudian didirikan sekolah
wanita oleh yayasan kartini di semarang pada tahun1912, dan kemudian di
surabaya, yogyakarta, malang, madiun, cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah
tersebut adalah "sekolah kartini".
14. Dewi sartika (tl :4 desember
1884)
Sejak umur 18
tahun (1902), sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah ruangan
kecil, di belakang rumah ibunya di bandung. Materi pelajaran saat itu adalah
merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, dan menulis.
Pada umur 19 tahun
(januari 1904), dewi sartika membuka sakola istri (sekolah perempuan) pertama
se-hindia-belanda.
Pada umur 26 tahun (1910), dengan hartanya pribadinya, mulai membuka sekolah formal yang pada tahun 1912 sudah berdiri sembilan sekolah di kota-kota kabupaten se-pasundan). Akhirnya pada tahun 1920, seluruh wilayah pasundan lengkap memiliki sakola kautamaan istri di tiap kota kabupatennya.
Pada umur 26 tahun (1910), dengan hartanya pribadinya, mulai membuka sekolah formal yang pada tahun 1912 sudah berdiri sembilan sekolah di kota-kota kabupaten se-pasundan). Akhirnya pada tahun 1920, seluruh wilayah pasundan lengkap memiliki sakola kautamaan istri di tiap kota kabupatennya.
15. Soerastri karma trimurti (tl
: 11 mei 1912)
pada umur 20 tahun
berkecimpung di dunia pendidikan sebagai guru di sekolah dasar khusus putri, di
surakarta dan banyumas, serta di perguruan rakyat, bandung. Selain itu beliau
terlibat pula dalam kegiatan politik sebagai kader partindo.
Ketika berumur 24 tahun, karena menyebarkan pamflet anti-penjajah, beliau dipenjarakan oleh belanda pada tahun 1936 di penjara wanita.
Ketika berumur 24 tahun, karena menyebarkan pamflet anti-penjajah, beliau dipenjarakan oleh belanda pada tahun 1936 di penjara wanita.
Pada
tahun 1938 menikah dengan sayuti melik dan bersama-sama berjuang. Namun karena
tulisan-tulisannya dianggap membahayakan pemerintahan kolonial, trimurti
dipenjarakan lagi oleh belanda tahun 1939-1943.
Pada masa awal kemerdekaan, akhirnya beliau diangkat menjadi menteri perburuhan di dalam kabinet amir sjarifuddin i dan kabinet amir sjarifuddin ii.
Pada masa awal kemerdekaan, akhirnya beliau diangkat menjadi menteri perburuhan di dalam kabinet amir sjarifuddin i dan kabinet amir sjarifuddin ii.